Senin, 23 Agustus 2010

Sekilas Tentang Ajaran Sang Buddha


Agama Buddha menawarkan pengetahuan universal tentang kehidupan. SANG BUDDHA, melihat, menemukan dan membabarkan ciri-ciri alami (yang adalah problema) kehidupan kita, yang dikenal sebagai EMPAT KEBENARAN MULIA (Cattari Ariya Saccani); lalu dengan kebijaksanaan-Nya, Beliau memberi solusi bagi kita, yakni dengan melaksanakan JALAN BERUAS DELAPAN (Attha Ariya Magga) dalam kehidupan kita sehari-hari. Lebih dari itu, selain menunjukkan jalan kebahagiaan dalam kehidupan saat ini, Sang Buddha juga mewariskan pengetahuan tentang alam semesta - tentang kehidupan sesudah kematian dan pembebasan dari penderitaan semesta. Para pemikir dan penulis buddhis dari negara-negara barat sering menyebut agama Buddha sebagai "non-conventional religion", karena agama Buddha memang menawarkan pandangan-pandangan yang unik. Misalnya, konsep tokoh sentral sebagai penyelamat umat manusia bukanlah pendiri agama itu sendiri - Sang Buddha, dalam hal ini - tetapi diri kita sendiri, Sang Buddha berulang kali menyebutkan bahwa Beliau hanyalah penunjuk jalan, kita sendiri yang harus menjalani jalan itu; kehidupan kita, dengan demikian, bukanlah sesuatu yang ditakdirkan; agama Buddha tidak mengenal 'hukuman, ganjaran atau pun karunia Tuhan', namun tergantung pada KAMMA / KARMA kita sendiri. Pandangan "non-conventional" lainnya, antara lain adalah konsep ketuhanan agama Buddha yang tidak menganggap Tuhan itu sebagai suatu pribadi; juga konsep tentang SAMSARA - siklus kehidupan yang tidak membuat garis pemisah antara penghuni alam kehidupan yang satu dan lainnya; juga konsep kehidupan yang tidak bermula dan berakhir di kehidupan ini saja tapi merupakan suatu gelombang yang berlanjut dari satu kehidupan ke kehidupan yang lainnya, yang kita kenal sebagai PUNNABHAVA (kelahiran-kembali). Sang Buddha melihat ciri alam, yang hendaknya kita sadari untuk bisa memahami kehidupan ini - yang dikenal sebagai TILAKKHANA. Dengan memahami ciri alami dari alam semesta ini, maka sebenarnya kita tinggal menyesuaikan diri, hidup selaras dengan ciri alami itu. Kita merupakan bagian dari hukum alam itu. Dengan memahami hukum alam itu, maka kita hanya perlu bergerak sesuai hukum alam itu - kita menentukan masa depan kita sendiri. Dan memang, pada dasarnya ajaran Sang Buddha, hanyalah pengungkapan HUKUM-HUKUM ALAM yang berlaku di semesta ini. Semua ajaran Sang Buddha dikumpulkan dan dirangkum oleh para penerus Beliau yang kita kenal pada saat ini sebagai TIPITAKA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar