Tugas orang tua kepada anak:
1. Mencegah anak berbuat buruk;
2. Mengajari anak berbuat baik;
3. Membekali anak dengan keterampilan dan pengetahuan;
4. Mengarahkan anak untuk mencari pasangan yang sesuai;
5. Memberikan warisan pada saat yang tepat.
Sebaliknya, anak harus membalas jasa orang tua dengan:
1. Menyokong dan melindungi mereka, serta memenuhi pengharapan mereka;
2. Memenuhi kewajiban orang tua;
3. Menjaga nama baik keluarga;
4. Menjadikan dirinya pantas menerima warisan orang tua;
5. Melimpahkan jasa kepada orang tua setelah mereka meninggal.
Seorang suami harus memperlakukan istrinya demikian:
1. Bertutur kata lembut dan sopan;
2. Hormat dan tidak meremehkan;
3. Setia;
4. Mempercayakan kepemilikan dan urusan rumah tangga;
5. Menyediakan pakaian dan perhiasan sesuai dengan penghasilan.
Seorang istri harus memperlakukan suaminya sebagai berikut:
1. Menyiapkan dan menghidangakan makanan pada waktu yang tepat;
2. Murah hati dan ramah dengan teman dan kerabat suami;
3. Setia;
4. Menjaga harta benda suami;
5. Menjalankan semua tugasnya dengan baik dan rajin.
Pada kesempatan lain, Buddha menguraikan empat jenis pasangan yang dapat menghancurkan pernikahan atau yang dapat memperkuatnya, yaitu:
1. Pria jahat dengan wanita jahat;
2. Wanita jahat dengan pria baik;
3. Wanita baik dengan pria jahat;
4. Pria baik dengan wanita baik.
Jika suami-istri ingin hidup rukun sampai di kehidupan-kehidupan mendatang, mereka harus memiliki empat kualitas baik berikut ini:
1. Sepadan dalamkeyakinan;
2. Sepadan dalammoralitas;
3. Sepadan dalamkedermawanan;
4. Sepadan dalam kebijaksanaan.
Nasihat di atas disampaikan oleh Buddha dalam berbagai peristiwa lebih dari 25 abad yang lalu. Sebagaimana bisa kita lihat, nasihat tersebut sangatlah baik dan membumi, dan tidak ada yang aneh-aneh atau takhayul. Bisa saja kita membantah bahwa nasihat tersebut telah ketinggalan jaman dan sudah tidak cocok lagi dengan kebutuhan jaman sekarang. Tidak dipungkiri, memang keadaan sosial pada masa Buddha sangatlah berbeda dengan dewasa ini. Bagaimanapun juga, jika secara harafiah nasihat Buddha kedengarannya kuno, namun semangatnya akan tetap relevan. Sifat ajaran Buddha yang sedemikian rupa itu bisa disesuaikan dengan kondisi sekarang ini karena pada hakikatnya ajaran Buddha berkenaan dengan keadaan manusia secara universal. Umat Buddha berpendapat bahwa semua makhluk mempunyai masalah kehidupan yang sama, tak pandang pada jaman apa ia terlahir. Adalah suatu kenyataan bahwa sekalipun pengetahuan dan teknologi telah maju dengan pesat, tetapi kebutuhan pokok manusia tetaplah sama dengan jaman Buddha. Ajaran ini semuanya berlandaskan pada peningkatan kesejahteraan batiniah dan kedamaian sekarang ini juga, daripada menjanjikan kebahagiaan di surga setelah kematian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar