Sabtu, 01 Januari 2011

Pentingkah melafalkan sutra bagi orang yang sudah meninggal?


Setelah kematian, melafalkan sutra dan melakukan praktik Buddhis lainnya dapat membantu menyediakan kondisi yang menunjang bagi potensi positif orang itu sendiri untuk masak. Orang itu telah meninggalkan tubuh dan tidak mendengar sutra melalui telinganya. Namun demikian, dengan kekuatan dedikasi, penciptaan potensi positif dapat membantu. Juga tiap minggu selama tujuh minggu setelah kematian, sangat membantu untuk melafalkan sutra. Ini karena bila orang itu belum menemukan tubuh kasar untuk terlahir kembali, ia masih berada di alam antara (alam bardo), alam diantara matinya tubuh kasar dan pengambilan tubuh kasar lainnya. Potensi positif yang kita buat dan dedikasikan bagi almarhum dapat membantunya terlahir di alam yang baik. Namun, jangan berpikir, "Saya akan minta Bhikkhu dan Bhikkuni melaksanakan pelafalan sutra sedangkan saya pergi main mayong". Kita memiliki hubungan karma dengan almarhum, jadi doa kita dan perbuatan bajik kita yang kita dedikasikan pada orang itu adalah penting juga.
Adalah baik memberikan barang milik almarhum pada yang lain sebagai jalan melakukan kedermawanan dan menghimpun potensi positif. Mempersembahkan pada objek suci - Buddha, Dharma, Sangha - dan kepada orang yang membutuhkan - orang miskin dan sakit - juga bermanfaat. Potensi positif dari ini kemudian didedikasikan untuk manfaat semua mahluk dan khususnya orang itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar